ENGLISH
1.A letter to
you from satan***
2.The reference
3.Letter from a friend
4.Deeper in love
5.The Difference***
6.Father's love***
7.The painting of a son***
8.Our thingking Vs God's promise
9.Greatest value in live***
10.Love
11.Everyday thanksgiving***
12.Unconditional love
13.Vision
14.What if
15.Butterfly
16.My grief spirit
17.Are you dealing with fear?
18.Jesus rejoined my family
19.Jesus sets me free
Note:
1***=word of the month
|
Bertemu
dengan Tuhan?
Hampir tiap malam kita bisa melihat di pusat kota
Amsterdam para pelacur, gelandangan, pemabuk dan para pecandu. Bahkan pada tahun yang
lampau di Amsterdam telah diadakan Olympiade khusus untuk para homo dan lesbian yang
disebut Gaygames oleh sebab itulah di sini banyak sekali orang menderita penyakit AIDS.
Kota tempat saya tinggal letaknya hanya 36 km dari Amsterdam.
Beberapa hari yang lampau saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi di salah satu
hotel bintang lima di pusat kota Amsterdam, maka dari itu saya harus melewati daerah kumuh
tempat para gelandangan dan pecandu di situ.
Tiba-tiba saya mendengar panggilan? Selamat pagi Tuan!?, saya menoleh ke belakang dan saya
melihat seorang pengemis tua dengan wajah yang kotor, dekil dan bau alkohol rupanya ia
sudah ber-minggu2 tidak mandi. Pakaiannyapun bau dan kotornya sudah tak terlukiskan lagi.
Pengemis ini sedang memegang cangkir besar yang berisikan kopi panas. Ia menawarkan kepada
saya? Maukah Bapak minum seteguk dari air kopi saya??
Dalam hati saya jangankan minum dari cangkirnya dekat dengan diapun rasanya sudah muak dan
jijik, apalagi kalau melihat kumis dan > jangutnya yang masih penuh dengan sisa2
makanan dari kemarin. Di samping itu kalau saya minum dari cangkir bekas dia, jangan2
nanti saya akan ketularan penyakit AIDS? Logika dan otak saya melarang saya untuk menerima
tawaran tsb, tetapi hati nurani saya menganjurkannya? Percuma lho ke gereja tiap minggu,
kalau toh masih mempunyai pikiran dan praduga buruk terhadap orang lain!? Akhirnya saya
datang ke pak tua itu dan minum seteguk kopinya, tetapi logika dan pikiran saya berjalan
terus.
Apa sih maksud si pak tua ini, menawarkan kopinya kepada saya?, jangan2 ia mau minta
duit!? Tetapi saya sudah siap dan ikhlas untuk memberikan uang kepadanya sebagai imbalan
dari kopi tsb. Walaupun demikian saya ingin menanyakannya terlebih dahulu: Kenapa Bapak
menawarkan kopi kepada saya???? Saya ingin Anda bisa turut menikmatinya, bagaimana enaknya
kopi di pagi hari apalagi pada saat dingin seperti sekarang ini.?
Ketika saya mendengar jawaban tsb saya merasa malu dengan praduga saya terhadap dia.
Walaupun demikian logika saya masih belum mau menyerah, saya masih tetap tidak percaya:
masa sih si pak tua ini tidak ada maunya, masa sih si pak tua ini tidak ingin mendapatkan
sesuatu imbal balik dari saya, masa sih ia mau memberikan seuatu dengan tanpa pamrih,
apalagi pada saat ini ia lagi membutuhkannya? pasti ia akan minta uang!
Berdasarkan pemikiran di atas, akhirnya saya menanyakannya sekali lagi kepada dia? Adakah
sesuatu yang bisa saya bantu untuk anda??? Pengemis itu menjawab: ?Ada!?? wah betapa
senangnya saya ketika mendengar jawaban tsb, sebab dengan demikian saya bisa membuktikan
analisa saya yang jitu!
?Apakah anda membutuhkan sesuatu????Tidak!? jawabnya, ?saya hanya ingin dipeluk saja oleh
Anda, karena saya sudah tidak mempunyai kawan maupun sanak keluarga lagi? jawab pengemis
tsb. Saya kaget mendengar jawaban yang tak diduga tsb, pertama karena analisa dan praduga
saya tidak benar, tetapi lebih daripada itu, bagaimana mungkin saya bisa memeluk seorang
gelandangan yang sudah ber-bulan2 tidak mandi sehingga pakaiannya kotor dan bau sekali,
apalagi sebentar lagi saya harus bertemu dengan seorang pejabat tinggi, jangan2 pakaian
saya akan menjadi bau dan kotor juga. Bahkan? Jangan-jangan bisnis saya bisa gagal
nanti!?, karena pejabat tinggi itu mungkin akan merasa diremehkan oleh saya, kalau saya
datang menemuinya dengan pakaian kotor dan bau!
Tetapi entah kenapa, tanpa saya bisa dan mau berfikir lebih lanjut, saya langsung memeluk
pak tua pengemis tsb dengan erat, seperti saya memeluk putera saya sendiri. Tanpa saya
sadari kejadian tsb disaksikan oleh banyak orang disekitarnya, yang merasa aneh dan
janggal melihat seorang yang berpakaian lengkap dengan dasi dan jas mau memeluk seorang
pengemis tua, yang kotor dan bau, seperti pada saat pertemuan dari dua orang kawan akrab
yang telah bertahun-tahun tidak saling berjumpa.
Pada saat saya sedang memeluk pak tua tsb, se-akan2 terdengar suara sayup-sayup yang
sangat lembut: ?Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang
dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku!? Saya merasa
se-akan2 saya telah bertemu dan memeluk Tuhan Yesus pada saat tsb.
Saya telah diundang minum kopi oleh seorang pengemis, tetapi kebalikannya apakah saya bisa
dan saya mau mengundang seorang pengemis untuk minum dan makan bersama dengan saya dan
keluarga saya? Kita lebih mudah dan lebih ikhlas memberikan uang kepada seorang pengemis
daripada mengundang dia untuk turut makan atau minum bersama dengan kita. Apakah Anda
pernah mengundang seorang pengemis untuk makan atau minum di rumah Anda?
Berdasarkan pengalaman tsb saya baru sadar bahwa kalau kita mau mencari Tuhan carilah
dengan ?Kasih?, jangan dengan pikiran logika, karena kekuatan dan kuasa kasih ada jauh
lebih besar dan lebih kuat dari segala macam logika yang ada di dunia ini. Kalau orang
minta bantuan kepada kita gantilah pikiran logika dengan perasaan kasih, karena Tuhan juga
mengasihi kita tanpa menggunakan logika.
Bunuhlah perasaan praduga yang ada di dalam diri kita dan hapuslah perkataan
?Jangan-jangan? yang ada di dalam kamus kehidupan kita! Ibu saya tidak bisa menulis dan
membaca. Ia membesarkan kami anak2nya hanya dengan penuh rasa kasih sayang tanpa segala
macam theori physiologi pendidikan, tetapi saya masih bisa merasakan hasilnya sampai
dengan detik ini, walaupun setengah abad telah lewat. Logika bisa mengotori dan meracuni
perasaan kasih. Logika adalah tembok pemisah antara Sang Pencipta dengan manusia!
When Jesus said, "If you love Me, keep My commandments" (Jn. 14:15), He was
giving us the supreme test of our devotion to Him. Do we pass the test?
For many, love is just a word, A passing phase, a brief emotion; But love that honors
Christ our Lord Responds to Him with deep devotion. One proof of your love for God is your
love for your neighbor.
main menu
|
INDONESIA
1.Harga sebuah
cinta
2.Kesaksian mantan peramal***
3.Malapetaka***
4.Tempayan yang retak
5.Belajar untuk hidup
6.5 hal terpenting?
7.Tangan Tuhanku
8.Tahun penuaian telah tiba
9.Bertemu dgn Tuhan***
10.Belajar untuk prihatin
11.Kekristenan di china
13.23 jam 20 menit***
Note:
1.***=words of the month
|